RSS

”INDONESIA YANG MEPERIHATINKAN”



 Tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun perlu diingat proklamasi di sini, bukanlah puncak monumental perjuangan revolusi fisik melawan penjajahan semata. Ia adalah sebuah jembatan emas menuju kesempurnaan masyarakat. Proses pembangunan yang kita kerjakan selama ini, pada dasarnya adalah upaya untuk mencapai kesempurnaan masyarakat. Lalu apa yang dapat kita pelajari setelah 63 tahun perjalanan panjang bangsa ini? Apakah kita telah di jalur yang tepat? Di bandingkan dengan Negara-negara lain di Asia, Indonesia relatif lebih awal merdeka. Pada periode pertengahan tahun 1960-an pendapatan perkapita Negara di Asia nyaris sama, antara 50 100 USD. Lalu apa yang terjadi 40 tahun kemudian? Pendapatan perkapita kita hanya sekitar 1.200 USD. Malaysia 4 kali lebih besar. Korea Selatan 13 kali lipat di depan. Thailand 2 kali lebih besar. Bahkan, China yang baru bangkit setelah era Deng Xiaoping, akhir dekade 70-an, telah tumbuh menjadi 1,4 kali kita. Kita kian terlempar ke belakang.
Keterpurukan Indonesia saat ini, harus mampu kita refleksikan guna merentas jalan ke depan. Lalu darimanakah kita harus memulai? Babak awal perjalanan bangsa Indonesia, tahun 1945-1968, ditandai oleh pertarungan ideologi yang sangat keras. Aliran nasionalis, komunis dan kelompok agama saling bertarung untuk merebut posisi politik. Lalu, apa yang terjadi? Konstitusional gagal membentuk konstitusi. Pemberontakan terjadi dimana-mana. Partai-partai dan kelompok kepentingan saling bertarung, hingga meneteskan darah anak bangsa sendiri. Pada akhirnya doktrin “Poltik sebagai panglima” dianggap gagal membawa bangsa Indonesia menuju kesejahteraan.
10 tahun setelah reformasi, periode 1998-2008, bangsa Indonesia berada di era transisi. Indonesia mulai mencari bentuk baru. Konstitusi, sistem politik, ekonomi, hukum, dan birokrasi terus dirombak untuk mencari bentuk ideal. Namun, ada sebuah titik penting yang nyaris kita lupakan, yaitu budaya. Mengapa budaya menjadi sangat penting?
Proklamator kita, Soekarno pernah berkata “jangan sekali-kali melupakan sejarah”. Lalu, kebijaksanaan apakah yang dapat kita pelajari dari sejarah untuk kemajuan Indonesia ke depan? Untuk itu, ada baiknya kita belajar dari kisah perjalanan peradapan besar yang mendominasi dunia.namun pertanyaan yang sangat besar sekali yang harus kita jwab bersama-sama bagaimana kondisi bangsa kita sekarang ini sudah sesuaikah dengan harapan kita, coba kita meliah sedikit saja apa yang terjadi sekarang dalam negara kita.
Akhir-akhir ini banyak sekali persoalan-persoalan yang melanda negara kita baik itu dalam kenegaraan maupun sosial msyarakat pada umumnya hal ini membuat bangsa kita menjadi stagnasi yan berdampak sistemik pada struktural kenegaraan yang paling dasar sekali dirasakan oleh sosial msyarakat pada umumnya, sehingga pengembangan otonomi kedaerahan yang seharusnya itu Bisa dilakukan oleh pemerintah untuk menopang roda perekonomian masyarakat menjadi lebih  baik seperti yang diinginkan negara tidak bisa terjadi.
Perbincangan masalah politik,ekonomi dan kekuasaan masing-msing untuk mendapatkan jabatan strategis dalam sesuatu kursi yang di inginkan itu sudah tidak menjadi hal yang tabu dalam negara kita indonesia, sampai-sampai melupakan hal yang sangat substansial sekali untuk diperhatikan  dan mencari pemecahan masalahnya contoh kecilnya saja angka kemiskinan dan pengangguran dalam negara kita itu masih sangat tinggi dan masih banyak lagi persoalan-persoalan yang itu membutuhkan perhatian yang lebih serius dari pejabat dinegara ini bukan lantas kita tidak mau tau dengan kondisi bangsa kita saat ini, degradasi itu terjadi karena pemerintah lebih cenderung memikirkan kepentingan diri-sendiri dari pada kepentingan msyarakat.
Baru saja media memberitakan persoalan politik yang ada di tubuh PSSI yang tak kunjung selesai dengan berbagai macam masalah yang teradi antara nurdin halid dengan menpora andi malarangen yang yang keduanya ini memliki arah  dan kepetingan politis yang berbeda dan kemauan yang berbeda pula sehingga sampai sekarang hal itu masih menjadi perhatian masyarakat, sepekan yang lalu Presiden Susilo Bambang Yudoyono yang kerap di panggil dengan sebutan SBY juga sempat menyita perhatia publik sampai bekelanjutan dengan isu reshufle kabinet  yang masih butuh pertimangan dari partai kolaisinya dan hubungan koalisi yang kurang sehat ditubuh parpol demokrat dengan golkar dan juga PKS yang sempat dikabarkan juga akan mengkahiri koalisi yang dibngun selama kurang lebih satu 1,5 SBY menetapkan koalisi tersebut, dari kedua fenomena politik yang terjadi yang kami uraikan diatas  tanpa  kita sadari bahwa hal tersebut telah membuat kita menjadi ingklud dalam masalah tersebut sehingga hal itu semakin membuat tatanan birokrasi hancur dan berdampak sistemik dalam negara kita yang membuat kita semakin tersigkirkan dari tatanan tersebut sampai dengan apa yang kita rasakan saat ini.
Apa yang harus kita lakukan sebagai kader HMI mampukah kita memperjuangkan amanah yang diberikan bangsa kepada insan akdemis seperti kita?????????
Oleh : Muhammad Holiq “Bendum” HMI Kom.Sunan Ampel


0 Responses to "”INDONESIA YANG MEPERIHATINKAN”"

Posting Komentar

 
Return to top of page Copyright © 2010 | Flash News Converted into Blogger Template by HackTutors